Selasa, 30 April 2013

Cara Meracik Bom Rakitan Versi Pria Boyolali

Cara Meracik Bom Rakitan Versi Pria Boyolali

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI - Gara-gara hanya ingin sekadar coba-coba untuk membuat bom rakitan, seorang pemuda bernama Ibnu Aziz Rifai (20) warga Dukuh Pilangsari RT 5 RW 1 Potronayan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, harus berurusan dengan polisi.

Dalam pemeriksaan di hadapat penyidik, pemuda ini membeberkan bahan-bahan yang digunakan untuk meracik bom rakitan tersebut. Bahan-bahan itu adalah tabung gas elpiji tiga kg, diisi pupuk Ponska, belerang, serpihan
bubuk besi, kabel dan HP merek Nokia.

Menurut Ibnu, bahan pupuk dibeli dari toko pertanian, belerang dari toko jamu, serbuk besi minta temannya di sekolah kejuruan, dan tabung elpiji milik orang tuanya.

Cara membuatnya, kata dia, bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam tabung kemudian ujungnya diberi sumbu kabel yang dihubungkan ke handpone. Handpone itu, diberi kabel dengan panjang sekitar 10 meter dari tabung yang dihubungkan dengan baterainya.

"Handpone itu kemudian dikontak hingga terjadi ledakan. Kejadian itu, kemudian menjadi perhatian aparat kepolisian untuk memeriksa yang bersangkutan.

Menurut Rizki Pambudi (17), adik kandung Ibnu, tabung elpiji yang diledakkan tersebut memang buatan kakaknya. Ledakan cukup keras dan dilakukan setelah menjalankan Shalat Idul Fitri, sekitar pukul 09.00 WIB. "Kakaknya memang pintar elektronika," kata Rizki saat melihat di lokasi kejadian.

Sebelumnya Kepala Desa Potronayan, Sugeng, mengatakan ledakan bom rakitan tersebut mengakibatkan tanah berlubang dengan kedalaman sekitar 35 centimeter dengan diameter sekitar 90 centimeter. Suara ledakan bom rakitan tersebut terdengar sampai radius sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian.

Dari keterangan yang bersangkutan, ia dapat merakit bom tersebut setelah dapat pelajaran dari orang berinisial AJ asal Makassar melalui hubungan komunikasi di internet. Namun ia mengaku hanya sekadar mencoba membuat bom untuk dibunyikan setelah Lebaran.

"Kalau bunyinya seperti suara petasan dari rumahnya yang berjarak satu kilometer. Warga sendiri tidak merasa resah adanya suara ledakan itu," katanya.

Sugeng menjelaskan, Ibnu merupakan lulusan sebuah sekolah kejuruan swasta di Karanganyar, jurusan elektro. Anak itu, memang cerdas dan ingin sekali bekerja. "Saya yakin yang bersangkutan tidak memiliki jaringan dan dia hanya ingin membuat rakitan bom untuk dinikmati sendiri," katanya.

Menurut dia, polisi juga sudah mendatangi ke lokasi bekas ledakan bom rakitan dan memintai keterangan kepada yang bersangkutan. "Polisi sudah mengambil serpihan besi bekas ledakan sebagai barang bukti. Sedangkan, dari anggota TNI, Selasa (13/9) juga mendatangi ke lokasi dan meminta keterangan dari yang bersangkutan," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar