Selasa, 07 Mei 2013

Teleskop VISTA Temukan 96 Bintang Tertutup Debu



ATACAMA - Sebuah tim astronom internasional telah menemukan 96 gugus bintang yang tertutup oleh debu di galaksi Bima Sakti dengan menggunakan teleskop inframerah VISTA.

Gugus baru tersebut teridentifikasi dengan menggunakan data dari survei teleskop inframerah VISTA, yang beroperasi di bawah naungan European Southern Observatory (ESO) di Gurun Atacama, Chile.

"Penemuan ini menyoroti potensi VISTA untuk mencari gugus bintang, terutama mereka yang bersembunyi di tempat yang berdebu dan membentuk daerah bintang di galaksi Bima Sakti," ungkap Jura Borissova, kepala penulis mengenai gugus bintang yang akan muncul di jurnal astronomi & Astrofisika.

Sedangkan Dante Minniti, ilmuwan utama dari Program Bimasakti (VVV), mayoritas bintang dengan memiliki lebih dari setengah massa Matahari yang membentuk sebuah kelompok, dikenal sebagai gugusan terbuka. Kelompok ini adalah bangunan dari galaksi dan merupakan pembentukan vital seperti evolusi galaksi kita sendiri.

Bentuk gugus bintang di daerah yang sangat berdebu dan menyerap sebagian besar cahaya dari pancaran bintang muda membuat mereka terlihat layaknya survei langit. Tapi dengan menggunakan teleskop inframerah 4.1 m VISTA, membuat mereka tidak terlihat seperti itu.

"Untuk melacak pembentukan gugusan bintang termuda kami berkonsentrasi melakukan pencarian di daerah pembentuk bintang. Daerah yang tampak kosong itu sebelumnya memperlihatkan cahaya, tapi sensitifitas VISTA dengan detektor inframerah berhasil menemukan objek baru," jelas Minniti, seperti dikutip TG Daily, Kamis (4/7/2011).

"Dibandingkan dengan gugusan terbuka lainnya, ini adalah objek yang sangat samar dan kompak. Debu di depan kelompok ini membuat mereka tampak 10.000 sampai 100 juta kali lebih redup. Tidak heran jika mereka tersembunyi," ujar Radostin Kurtev, salah satu anggota tim peneliti.

Tentunya, penemuan 96 gugus terbuka yang baru mungkin hanya puncak dari gunung es untuk sebuah penemuan lainnya.

"Kami baru saja mulai untuk menggunakan software otomatis yang lebih canggih untuk mencari gugus bintang yang kurang terkonsentrasi dan lebih tua. Saya yakin bahwa akan ditemukan lebih banyak lagi, segera,"tambah Borissova.

0 komentar:

Posting Komentar